Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Apakah Gereja Itu. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Apakah Gereja Itu. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Agustus 2016

Perusak Patung Yesus dan pembuang Patung Maria ke Kali, di Paroki Gereja St Yusuf Pekerja Gondang Klaten Terungkap

- 0 komentar


Kepolisian Resort (Polres) Klaten mengungkap pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusup Pekerja Gondang Winangun. 

Pelaku perusakan adalah putra salah satu pegawai rumah tangga gereja yang saat itu sedang kesal dan marah dengan ibunya.

"Untuk mengungkap pelaku perusakan patung di gereja tersebut, kami telah memanggil sebanyak 20 orang lebih menjadi saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, pada Selasa malam, 16 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Selain memanggil puluhan saksi, polisi juga mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di dua tempat, yakni di sungai sebagai tempat pembuangan patung Bunda Maria serta di dalam gereja tempat patung Yesus dirobohkan. 

"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, selanjunya tadi malam Kepolisian telah berhasil mengungkap bahwa pelaku perusakan berinisial R, yang merupakan putra koster Gereja. 

Pelaku berarti keluarga besar gereja, artinya orang dalam yang melakukan perusakan," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, perusakan patung Yesus dan Bunda Maria dilandasi rasa kesal dan marah kepada ibunya. Saat itu sang ibu meminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

"Nah, pada saat itu si R itu juga sedang sakit dan habis pulang berobat di Telgalyoso. 

Jadi merasa kesal dengan ibunya yang meminta untuk membantu merampungkan pekerjaan sekolah ibunya yang berprofesi sebagai guru," ujarnya.

Setelah muncul rasa kesal, R pun keluar rumah menuju gereja untuk merobohkan patung Yesus serta membawa patung Bunda Maria keluar. 

Rumah orang tua R ada di belakang bangunan gereja. "Saat kejadian itu, bapaknya R sedang tidur, terus ibunya sedang mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan keponakannya sedang asyik bermain Playstation," katanya.

Perusakan patung gereja itu diperkuat lagi dua saksi yang merupakan temen R. Saat itu, R sempat bercerita kepada temannya bahwa habis mengobrak-abrik gereja. 

"Keterangan dari teman R pada hari Kamis lalu si teman bertanya kepada R tentang gereja, si R menjawab jika gereja dia yang merusaknya. Keterangan itu dibenarkan juga teman saksi lainnya," ujarnya.

Menurut Kapolres, berdasarkan hasil pendalaman keterangan saksi selanjutnya dilakukan rekonstruksi terhadap saksi dan juga melibatkan R. 

Dari hasil rekonstruksi tersebut dapat diketahui kondisi R secara visual menunjukkan gerakan-gerakan yang mencurigakan dan takut.

"Dari hasil pemeriksaan, tim merasa yakin dengan keterlibatan R sehingga dilakukan penggeledahan kaus yang dipakai R saat kejadian. 

Penggeledahan berhasil menemukan kaus seperti yang dipakai saat hari kejadian. Ini berdasarkan keterangan saksi orang yang mancing di sungai," katanya.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Pelaku diancam pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Namun di dalam pasal 21 KUHP diatur bahwa ancaman di bawah 5 tahun tidak dilakukan penahanan. 

"Untuk itu, R mulai besok diperintahkan untuk wajib lapor setiap hari. Selain itu juga untuk dilakukan pemeriksaan lagi apakah ada motif lain dalam perusakan patung itu," ujarnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 27 Agustus 2016

Gereja Katolik Amerika berduka, Dua Biarawati Penolong Kaum Miskin Dibunuh

- 0 komentar
Amerika Serikat berduka. Dua biarawati yang mengabdikan diri membantu orang miskin di pedesaan Mississippi, terbunuh di rumah tempat mereka tinggal. 

Sejauh ini belum diketahui siapa pembunuhnya dan apa motif di balik pembunuhan. Pihak berwewenang mengatakan kemungkinan mereka adalah korban pencurian dan perampokan.

Pihak berwenang tidak bersedia mengatakan apakah sudah ada tersangka pada peristiwa ini dan kendaraan apa yang hilang dari rumah para biarawati itu. 

Otoritas juga  juga tidak merilis penyebab kematian, tetapi Pastor Greg Plata mengatakan polisi memberitahu dia bahwa para suster itu ditikam.


Jamie Sample, seorang umat paroki gereja Katolik di Lexington, Mississippi, menunjukkan foto kedua biarawati pada smartphone, yang diambil padaDesember 2015 lalu. Suster Paula Merrill, kiri, dan Margaret Held. (Foto: Rogelio V. Solis/AP)
 
Para biarawati itu diidentifikasi sebagai Suster Margaret Held  dan Suster Paula Merrill. Mayat mereka dibawa ke lab kriminal negara untuk otopsi.

Nbcnews.com melaporkan jenazah para biarawati yang bekerja sebagai perawat itu  ditemukan pada Kamis pagi (25/8) ketika mereka tidak melapor untuk bekerja di klinik terdekat. 

Di klinik itu mereka secara rutin bekerja memberikan suntikan flu, insulin dan perawatan medis lainnya untuk anak-anak dan orang dewasa yang tidak mampu.

"Mereka yang paling baik, wanita paling lembut yang dapat Anda bayangkan. 

Panggilan mereka adalah membantu orang miskin," kata Plata, yang mengelola sebuah gereja Katolik tempat para suster itu sering datang beribadah.

Maureen Smith, juru bicara Keuskupan Katolik Jackson, mengatakan ada tanda-tanda pencurian di rumah itu dan kendaraan biarawati hilang.

Pihak berwenang tidak merilis motif pembunuhan dan  tidak jelas apakah layanan keagamaan para biarawati ada hubungannya dengan pembunuhan.

"Saya memiliki perasaan yang tidak enak," kata Asisten Kepala Polisi Durant James Lee, yang Katolik.

Kepala Polisi John Haynes mengatakan petugas menyisir daerah itu dan mencoba untuk melihat video dari kamera pengintai untuk melihat apakah mereka melihat sesuatu yang tidak biasa.

baca juga : Bawah Reruntuhan Biara, Suster Marjana Kirim Pesan Perpisahan, tapi di urungkan...dan Mukjizat terjadi

Merrill, 68, telah bekerja di Mississippi selama lebih dari 30 tahun, menurut Kesusteran Sisters of Charity of Nazareth di Kentucky. 

Dia berasal dari Massachusetts dan bergabung dengan ordo itu pada tahun 1979.

Dua tahun kemudian, dia pindah dan menemukan panggilannya melayani masyarakat  Delta Mississippi, menurut sebuah artikel pada The Journey, 2010, sebuah publikasi oleh Sisters of Charity of Nazareth.

Dalam artikel itu, Merril dikutip berkata,"Kami hanya melakukan apa yang kami mampu di mana pun Allah menempatkan kami."

Sebuah video di situs ordo itu menggambarkan rincian pekerjaan mereka, antara lain berbicara dengan para pasien tentang  perawatan yang mereka terima.

"Yang benar-benar mengkhawatirkan saya adalah lebih dari 60 persen dari anak-anak ini hidup dalam kemiskinan," kata Merrill.

Sementara itu, Margareth Held dikenal sebagai seorang yang pintar memasak. Jemaat kecil di St. Thomas biasanya berkumpul pada Kamis malam untuk Penelaahan Alkitab dan makan. 

Held yang merupakan anggota The School Sisters of St Francis di Milwaukee, rajin memasak untuk persekutuan itu.

"Sebut saja (jenis makanan), dia bisa memasaknya. Dan itu akan terasa lezat," kata tetangganya, Patricia Wyatt-Weatherly.

The School Sisters of St Francis mengatakan mereka "sangat terkejut dan sedih" oleh pembunuhan itu.

Ordo Milwaukee mengatakan Held telah menjadi anggota dari sekolah itu selama 49 tahun "dan menjalani pelayanannya untuk merawat dan menyembuhkan orang miskin."

Dr Elias Abboud bekerja dengan kedua suster itu selama bertahun-tahun, juga merasakan kehilangan mendalam. 

Ia mengenang, dirinya setuju untuk membantu membangun klinik Lexington karena "Anda bisa merasakan gairah mereka tentang melayani orang-orang, membantu orang miskin. 

Mereka menyukainya."

Abboud memperkirakan  klinik mereka menyediakan sekitar 25 persen dari semua perawatan medis di daerah itu, yang memiliki populasi sekitar 18.000 orang, menurut perkiraan Biro Sensus AS pada Juli 2015.

Komunitas Katolik di Mississippi relatif kecil. Dari 3 juta penduduk, keuskupan mengatakan ada sekitar 108.000 umat Katolik.

Dua biarawati yang telah meninggal itu melayani hampir semua keperluan perawatan di klinik, dan banyak anggota masyarakat bertanya-tanya apa yang akan terjadi sekarang - dan orang-orang yang mereka layani.

"Saya pikir ketidakhadiran mereka akan dirasakan untuk waktu yang sangat lama. Holmes County adalah salah satu yang termiskin di negara bagian ini," kata Dew.

"Ada banyak orang di sini yang bergantung pada mereka dan pada pelayanan mereka, obat-obatan mereka. Ini akan menjadi masa yang sulit."

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 27 Juli 2016

Paus Fransiskus Kecam Penyerangan Gereja di Perancis

- 0 komentar

VATICAN CITY,- Paus Fransiskus, Selasa (26/7/2016), menyatakan keterkejutannya terkait insiden penyanderaan sebuah gereja di Perancis yang menewaskan pastor gereja itu.

"Paus sangat terkejut dan merasa berduka atas serangan yang absurd ini. Serangan itu menciptakan kesedihan dan ketakutan," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi.

Lombardi melanjutkan, Paus mengecam keras semua bentuk kebencian dan sangat terpukul karena kekerasan ini terjadi di sebuah gereja yang merupakan tempat yang disakralkan. 
 
Sebelumnya diberitakan dua pria bersenjata pisau menyerang dan menyandera sebuah gereja di dekat kota Rouen, di wilayah utara Perancis, Selasa (26/7/2016).

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan, seorang pastor berusia 92 tahun dinyatakan tewas dan seorang korban lainnya dalam kondisi kritis. 


baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi 


Gereja Saint Etienne de Rouvray diserang dua orang pria saat tengah menggelar misa pada pukul 10.00 atau sekitar pukul 17.30 WIB.

Kedua pria itu lalu menyandera sang pastor, beberapa orang biarawati dan sejumlah orang lain yang ada di dalam  gereja tersebut.

Penyanderaan itu berlangsung selama beberapa jam sebelum kedua orang itu ditembak mati polisi saat mereka muncul di halaman gereja.

Kepolisian mengatakan, petugas di lapangan terpaksa menembak kedua orang itu dalam peristiwa yang terjadi di Rouen, Normandia tersebut.

Sementara itu, Presiden Francois Hollande dan Mendagri Bernard Cazeneuve dijadwalkan mengunjungi lokasi serangan tersebut.

Sejauh ini belum dipastikan apakah kejadian ini terkait dengan aksi teror karena belum ada satu kelompok pun yang mengaku bertanggung jawab.


Meski demikian, insiden itu ditangani gugus tugas anti-teror SDT dan dinas intelijen Direktorat Jenderal Keamanan Dalam Negeri (DGSI).

Insiden ini terjadi hanya sekitar dua pekan setelah tragedi truk maut di Nice yng menewaskan 84 orang dan menlukai 300 orang lainnya yang terjadi tepat di tengah perayaan Bastille Day.


sumber : disni
[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

- 0 komentar

Para Uskup Katolik Roma mencapai sebuah kompromi dalam muktamar gereja mengenai isu-isu yang yang bersifat memecah belah. 

Doktrin mengenai perceraian telah melunak tetapi sikap gereja terhadap homoseksualitas tidak berubah. 

baca juga: Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

Setelah pertemuan berakhir Paus Fransiskus muncul untuk mengkritik para uskup konservatif.

Gereja, kata dia, harus menghadapi isu-isu yang sulit "tanpa rasa takut, tanpa menguburkan kepala kita di dalam pasir".

Dalam muktamar gereja, sebutan untuk pertemuan para pemimpin Katolik Roma, para uskup memberikan suara untuk 94 pasal yang berkaitan dengan bagaimana gereja memperlakukan keluarga.

Yang paling kontroversial, adalah masalah yang berkaitan dengan apakah orang yang bercerai dan menikah kembali dapat diijinkan untuk memainkan peran yang penuh dalam gereja, atau hanya selintas saja.

Naskah itu menyetujui untuk melakukan pendekatan kasus per kasus.

Hasil pertemuan juga menegaskan kembali ajaran gereja bahwa homoseksual tidak seharusnya didiskriminasi tetapi disebutkan "sama sekali tidak ada dasar" untuk pernikahan gay.

Dalam kesimpulannya mengenai pertemuan selama tiga pekan, Paus Fransiskus mengatakan dia ingin muktamar itu dapat "mendengarkan terhadap dan membuat suara dari para keluarga terdengar".

Tetapi dia mengatakan muktamar telah "secara nyata bersandar pada hati yang tertutup yang seringkali tersembunyi bahkan dibalik ajaran gereja atau niat baik", keterangan itu tampak sebagai sebuah serangan bagi konservatif.

Dia juga mengakui perbedaan dengan gereja, dan mengatakan "apa yang tampak normal bagi seorang uskup dalam sebuah kontinen dapat dianggap aneh dan hampir merupakan skandal bagi seorang uskup dari tempat lain".

Naskah yang disetujui dalam muktamar gereja hanya sebagai pedoman dan Paus Fransiskus harus memutuskan apakah akan melanjutkannya atau tidak.

Tahun lalu, muktamar gereja Katolik juga menolak untuk membahas proposal tentang penerimaan gay secara luas meski didukung oleh Paus Fransiskus, keputusan yang disambut kekecewaan dari kelompok HAM gay Katolik.

Dalam pembukaan muktamar gereja tahun ini dibayangi oleh keributan seorang pastor yang mengumumkan bahwa dia memiliki hubungan dengan sesama jenis. 

Dia kemudian dipecat dari tugasnya di Vatikan.

Vatikan membantah laporan sebuah media Italia selama pertemuan para uskup yang menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki tumor otak. 

Vatikan menyebut berita itu "sungguh-sungguh tidak memiliki tanggung jawab". 

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 Agustus 2014

7 Gereja Disegel Paksa di Cianjur, Pihak Gereja Lapor Komnas HAM

- 0 komentar
Jakarta - Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur yang menyegel dan menutup paksa tujuh Gereja ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).



“Kami melaporkan sikap Pemda Kabupaten Cianjur ke Komnas HAM perihal upaya penyegelan tujuh Gereja di Cianjur,” kata Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pendeta Oferlin Hia, Senin (2/6).



Dalam melakukan pelaporan, pihak gereja akan membawa sejumlah barang bukti penyegelan sepihak berupa surat penyegelan yang dikirimkan Pemda Cianjur. Surat-surat penyegelan bahkan juga diterima dari kelurahan, kecamatan, hingga Kesbangpol Kabupaten Cianjur.



“Kami hanya ingin menyampaikan hak-hak kami sebagai warga negara. Jelas negara telah mengabaikan hak kami dalam beribadah,” ucap Oferlin. 

baca juga : Gereja Disegel, Ratusan Umat HKBP Beribadah Di Kantor Walikota Jambi



Pemda Cianjur beralasan, gereja yang disegel tidak mendapat ijin SKB dua menteri yang baru disahkan pada 2006 tersebut. Padahal, Oferlin menuturkan, ada sebuah gereja yang ikut disegel, yang telah berdiri sejak 1977 dan mendapat surat perpanjangan izin dari pemerintah setempat.

"Kita di Cianjur tujuh gereja yang ditutup. Pemerintah tanyakan legal hukum tentang ibadah, tapi kan yang dimaksud bukan baru. Sebelum adanya SKB dua menteri tentang rumah ibadah, tidak ada masalah soal izin bupati. Sedangkan gereja sudah berdiri lama dengan surat lengkap," kata Oferlin kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).


Ketujuh gereja itu ditutup oleh pemerintah sejak 8 Desember 2013 sampai 6 Februari 2014. Tujuh gereja yang disegel yaitu :


1. Gereja Pentakosta di Indo Ciranjang
2. Gereja Gerakan Pentakosta Ciranjang
3. Gereja Kristen Perjanjian Baru
4. Gereja Gerakan Pentakosta Betlehem
5. Gereja Betel Indo
6. Gereja Injil Seutuh Internasional
7. Gereja Sidang Jemaat Allah



Penyegelan gereja-gereja di Indonesia sudah semakin meluas, bahkan sampai sekarang kasus penutupan gereja tersebut masih berlangsung, seperti kasus GKI Yasmin. Satu pertanyaan yang patut dipikirkan, apakah Indonesia masih menjadi negara multi agama yang mendukung hak-hak warganya untuk beribadah?
Sumber :
1. disini
2. disini
3. disini
[Continue reading...]

Selasa, 04 Oktober 2016

FJI Ancam Serbu Paroki Santo Yakobus Bantul, FJI apa lagi ya?

- 1 komentar

BANTUL - Pada hari Senin, 3 Oktober 2016 pukul 09.30 WIB, di Markas Front Jihad Islam (FJI) Jalan Bibis 43 Padokan Lor Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah berkumpul sekitar 15 orang. 

Para laskar FJI berkumpul dalam rangka persiapan menyerbu Gereja Santo Yakobus Alfeus Dusun Kamijoro, Sendangsari, Pajangan Bantul. Laskar FJI menolak keberadaan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria karena dituding menyebarkan kegiatan Kristenisasi.

Adapun kronologi peristiwa sebagai berikut :

1. Komandan DPP FJI Bantul Abdurahman atau Durrohman mengatakan:
a. FJI melakukan penolakan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria dengan alasan pemasangan patung Kerahiman dengan ukuran 4x4 meter dan tinggi 6 meter serta pembuatan Taman Doa Santa Maria mengindikasikan Gereja Santo Yakobus Alfeus akan mengembangkan ajaran Kristenisasi di wilayah Pajangan.

b. Indikasi Kristenisasi terlihat saat peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yakni pihak Gereja mengundang warga Muslim sekitar gereja yang tidak memiliki pengetahuan ajaran Islam yang kaffah sehingga mudah dipengaruhi. Ini yang menjadi keberatan FJI kenapa peresmian melibatkan warga Muslim yang tidak ada sangkut pautnya dengan gereja.

c. Kedatangan ke Gereja Santo Yakobus Alfeus adalah untuk mengklarifikasi dan menanyakan apa tujuan pihak Gereja mengundang umat Muslim sekitar Gereja untuk menghadiri peresmian tersebut.

2. Pukul 10.00 WIB, rombongan FJI meninggalkan markas menuju Balai Desa Sendangsari Pajangan untuk bertemu Lurah Sendangsari dan Kepala Dukuh Kamijoro untuk mengklarifikasi kegiatan peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yang melibatkan umat Islam yang tidak terlalu paham akidah.

3. Pukul 10.28 WIB, di Balai Desa Sendangsari berlangsung Pertemuan FJI dengan Irwan (Lurah Sendangsari), isi laporan : 1) Ustadz Syaiful Bahri (LBH Alfard FJI) mengatakan :
a. FJI mengklarifikasi dan mempersalahkan kenapa acara gereja mengundang umat Islam dan menyatakan gereja sudah melakukan kesalahan karena orang yang sudah punya agama diundang dalam kegiatan agama lain, ini permasalahan akidah. 

Ini bukan masalah toleransi atau inkontoleransi tapi lebih kepada persoalan legal dan ilegal apakah sudah ada ijin dalam pembangunan Patung dan meminta pihak aparat desa untuk meninjau kembali pembangunan patung dan Taman Doa Santa Maria
b. FJI meminta aparat desa hanya sekedar klarifikasi dan tidak meminta pihak Gereja untuk mengurus ijin, karena dalam aturan harusnya ijin dulu baru dilakukan pembangunan. 

Tapi kalau sudah membangun baru ijin adalah bentuk pelanggaran hukum.

c. Meminta aparat Muspika segara melakukan klarifikasi agar masalah ini tidak berkembang ke arah tindakan anarkis dan aksi jihad karena umat Islam sudah dilecehkan.

d. FJI meminta aparat Muspika agar mempertemukan pihak FJI dengan Pendeta Gereja Santo Yakobus Alfeus agar permasalahan segera selesai karena permasalahan ini sangat sensitif.

2) Irwan (Lurah Sensangsari) mengatakan bahwa tidak tahu kalau ada umat Islam yang diundang dan terkait pembangunan Patung dan Taman Doa memang tidak ada ijin secara administrasi, kalau memang tidak sesuai prosedur maka akan saya tinjau kembali. 

Dan yang kita tahu patung tersebut sumbangan dari Warto (penduduk Bantul). Meminta FJI untuk memberi kesempatan kepada Muspika untuk bertemu pihak Gereja dan berjanji tidak akan mengarahkan pihak Gereja untuk mengurus ijin.

3) AKP Suyanto, S.H (Kapolsek Pajangan) mengatakan akan melakukan klarifikasi apakah sudah ada ijin atau belum, kalau memang belum akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah. Meminta FJI untuk tidak melakukan langkah langkah di luar prosedural dan meminta FJI untuk tetap menjaga situasi tetap aman dan kondusif

4) Dra. Srikayatun ( Camat Pajangan ) mengatakan :

a. Bahwa sepengetahuan saya belum ada ijin dan kapasitas saya hanya menghadiri undangan dan tidak tahu itu patung wajah siapa.

b. Pihak kecamatan tidak tahu terkait aturan ijin pembuatan tugu atau patung

c. Pihak aparat pemerintah desa wajib hadir dalam rangka meningkatkan toleransi antar umat beragama.

5) Hasil kesepakatan, akan dilaksanakan pertemuan kembali pada hari Selasa, 4 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB dengan agenda mempertemukan pihak FJI dengan pihak Gereja.

Pukul 11.30 WIB pertemuan selesai, FJI meninggalkan Balai Desa menuju Markas FJI dan tidak jadi mendatangi Gereja.

Pada hari minggu tanggal 2 oktober 2016 pukul 10.00-11.10 Wib bertempat di Gereja Santo Yakobus Alfeus Pajangan Bantul telah berlangsung acara pemberkatan dalam rangka peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria serta pesta nama wilayah Posari Gesikan ke 32, dihadiri sekitar 500 orang, antara lain : 

  1. Ir. Subiyanto Hadi, MM (Asisten 2 Bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten Bantul), 
  2. Iptu Muh Sugeng (Kanit Humas mewakili Kapolsek Pajangan), 
  3. Pelda Yohanes A Rasul Setiyawan (Bati TUUD Ramil Pajangan) 
  4. Dra. Srikayatun (Camat Pajangan), Irwan (Lurah Desa Sendangsari), 
  5. FX Suhanto, Pr (Romo Kepala Paroki Gereja Santo Yakobus Bantul), 
  6. Bonifasius Slamet (Ketua Dewan Paroki Gereja Santo Yakobus).

Front Jihad Islam (FJI) adalah organisasi kemasyarakatan Islam memiliki tujuan utama meningkatkan akhlakul karimah anggotanya khususnya dan mendorong upaya tatbiaqusyari'ah (penerapan syariat Islam) serta membangun kesadaran beragama Islam secara kaffah. 

Dalam mengimplementsaikan tujuannya, FJI berkomitmen terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan, memperkokoh, mengawal, mengamankan tegaknya Syariah Islam baik di lingkungan internal anggotanya maupun di masyarakat pada umumnya. 

FJI senantiasa berprinsip amar ma'ruf nahi mungkar dan menjalankan kegiatannya secara persuasif namun tegas, sebagai manifestasi dari Islam yang rahmatan lilalamin atau rahmat bagi alam semesra. FJI memiliki semboyan yang sangat Islami “Hidup Mulia atau Mati Syahid”.

sumber: disini
[Continue reading...]

Rabu, 20 April 2016

Romo Rantinus: Imam yang akan Dijagokan masyrakat, utk dijadikan Calon Bupati

- 0 komentar

Ia dikenal sebagai imam yang berani, menjadi suara bagi mereka yang tertindas karena tidak berdaya berhadapan dengan praktek ketidakadilan.

Namanya Romo Rantinus Manalu Pr, imam di Keuskupan Sibolga, Sumatera Utara.

Akhir-akhir ini, nama Romo Rantinus ramai dibicarakan. Ia sedang digadang-gadang untuk maju dalam pemilihan bupati di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun depan.

Berbicara kepada Katoliknews.com, ia mengatakan, ada kehendak kuat dari warga agar ia bisa maju, bersama teman seperjuangannya Ustad Solidikin Lubis.

Ia menjelaskan, kini masyarakat tengah sibuk mengumpulkan banyak KTP untuk mengusung mereka.

Namun, kata dia, dirinya belum bisa memastikan apakah akan maju atau tidak.  “Untuk menjawab iya atau tidak, itu bukan tergantung saya. Tapi jawaban pasti datangnya dari pihak yang berwewenang yakni gereja. Hal itu karena saya seorang pastor,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Ia memang menyatakan, secara pribadi akan siap menerima tawaran itu. “Sebagai manusia jika saya ditawari jabatan seperti itu, pasti mau,” ujarnya.

Namun, lagi-lagi, kata dia, tergantung pada keputusan pimpinannya.
Keterlibatan petugas Gereja seperti Romo Rantinus dalam politik praktis memang diatur dalam Kitab Hukum Kanonik 287 pasal 2.

Di situ dijelaskan bahwa “Janganlah mereka (klerus) turut ambil bagian aktif dalam partai-partai politik dan dalam kepemimpinan serikat-serikat buruh, kecuali jika menurut penilaian otoritas gerejawi yang berwenang hal itu perlu untuk melindungi hak-hak Gereja dan memajukan kesejahteraan umum”.

Jalan untuk Romo Rantinus memang tidak mudah. Karena itu, ia mengatakan, keputusan tidak hanya ada di tangannya.

Pembela Masyarakat Kecil
Dorongan kuat warga agar Romo Rantinus terjun dalam politik praktis dipicu oleh pengakuan akan komitmen imam itu pada upaya menghadirkan perubahan di tengah masyarakat.

Warga Tapanuli Tengah, punya pengalaman buruk dengan bupati sebelumnya, Bonaran Situmeang yang dijebloskan ke dalam penjara tahun lalu, karena kasus suap.

Romo Rantinus menjadi bagian dari masyarakat yang getol menyuarakan protes pada kebijakan Bupati Bonaran.

Bahkan, pada 2013, ia sampai ditetapkan sebagai tersangka dengan tudingan pencemaran nama baik, setelah menyampaikan sebuah pengumuman di koran, mengajak masyarakat berdemo dan mengecam Bupati Bonaran.

Ia bersama Ustad Sodikin Lubis dan beberapa rekannya, menuding bupati itu abai terhadap janji-janjinya saat kampanye.

Pada tahun 2009, Romo Rantinus juga aktif menggelar aksi dan berdiri bersama masyarakat yang lahannya diambil untuk menjadi lokasi perkebunan sawit.

Kala itu, Romo Rantinus juga ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, upayanya tidak kendur, karena nyalinya tidak ciut, meski berhadapan dengan berbagai kekuatan pebisnis yang berkongkalikong dengan aparat.

Romo Rantinus sendiri menyadari dukungan yang ia peroleh sekarang merupakan buah dari komitmennya itu.

“Ini dampak dari perjuangan hak-hak asasi manusia yang saya tunjukkan,” katanya.

“Ketika kita berjuang untuk masyarakat kecil, mereka mungkin melihat bahwa  orang ini yang bisa memperjuangkan kita,” lanjutnya.

Ia menambahkan, masyarakat muak dengan para pemimpin di Tapanuli Tengah.

Menurut mereka, pemimpin-pemimpin selama ini moralitasnya sangat rendah dan lebih mementingkan uang.

“Karena moralnya rendah akhirnya banyak yang masuk bui” imbuhnya.

Ia juga mengatakan, masyarakat yang mengusungnya saat ini bukan hanya dari Katolik, tetapi juga dari agama lain.


“Dari umat katolik sendiri, justeru banyak yang melarang. Yang mengusung kami dari berbagai latar belakang,” katanya. 

Sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 01 Agustus 2016

Setelah kejadian aksi Terorisme, Umat Muslim Perancis Tolak Makamkan Pelaku Penyerangan Gereja

- 0 komentar

PARIS,  - Umat Muslim Perancis yang tinggal di kota kelahiran Adel Kermiche (19), pelaku penyerangan gereja yang menewaskan seorang pastor, menolak untuk memakamkan jasad pemuda itu.

Adel bersama Abdel Malik Petitjean (19) menyandera enam orang di gereja Saint-Etienne-du-Rouvray sebelum membunuh pastor Jacques Hamel pada Selasa (26/7/2016).


baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi

Para ulama di kota Saint-Etienne-du-Rouvray menolak memakamkan jasad Adel karena mereka tak ingin membuat Islam terus dihubungkan dengan para pelaku teror ini.

"Kami tak akan menodai Islam dengan (memakamkan) orang ini," kata ketua asosiasi budaya Muslim dan imam masjid setempat, Mohammed Karabila kepada harian Le Parisien.
 

baca juga : KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

Karabila menambahkan, masjid yang dipimpinnya tidak akan terlibat dalam kegiatan apapun terkait pemakaman pemuda tersebut.

Umat Muslim di kota kecil dekat Rouen di Normandia itu mendukung keputusan para ulama mereka.



baca juga : Pendeta yang Dibunuh di Prancis Donasikan Lahan untuk Masjid 

"Apa yang dilakukan pemuda ini sangat salah, dia bukan lagi bagian dari komunitas kami," kata Khalid El Amrani (25), warga kota kecil itu.

Sementara itu, pemerintah kota Saint-Etienne-du-Rouvray belum memutuskan apakah jasad Adel akan dimakamkan di kota itu atau di tempat lain.


sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 21 April 2016

Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

- 0 komentar
 JAKARTA, Mantan bupati Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama mengaku bertemu dan jatuh cinta kepada istrinya, Veronica Tan di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit, Jakarta Utara. Ia jatuh cinta dan menjalin kasih setelah pertemuan ketika melakukan kebaktian di gereja.

"Saya ketemu istri juga di sini. Dapetnya di sini. Ngejarnya juga di sini. Hahaha," kata Basuki di Gereja Kristus Yesus setelah melakukan kebaktian Natal pada Senin (24/12/2012).

Veronica Basuki saat ditemui usai mengiringi lagu Natal mengatakan, dirinya memang bertemu dengan Basuki saat pelayanan gereja. Tetapi ia tidak mengetahui secara pasti apakah Basuki jatuh cinta setelah melihat kemahirannya bermain piano.

Veronica mengungkapkan, ia bertemu dengan Basuki pada tahun 1994. Saat itu ia tidak sempat pacaran lama karena segera dinikahi oleh wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.

Malam ini Basuki yang lebih akrab disapa Ahok mengikuti ibadah Natal di Gereja Kristus Yesus Pluit. Ia duduk bersama jemaat lainnya untuk mendengarkan khutbah dari pendeta Davit Jioe.

Selain itu, anak tertua Basuki juga turut menyanyikan lagu rohani Natal bersama choir gereja. Didampingi iringan piano ibunya, keluarga tersebut tampak sakral menjalani pelayanan dan doa Natal.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 10 Agustus 2016

VIDEO: : Heboh! Mata Patung Yesus di Gereja ini Terekam Sedang Berkedip

- 0 komentar

Media internasional kini tengah ramai memberitakan sebuah video Patung Yesus yang membuka matanya. 

Dilansir dari situs Mirror, Rabu (10/8/2016), video tersebut diambil di sebuah gereja di bagian Meksiko, yaitu Coachuila de Zaragoza.

Video itu terekam di Kapel Saltillo dan diambil pada Juni lalu seperti dilansir situs Elancasti.

Video tersebut kemudian diposting oleh akun Youtube Adimensional yang khusus menampilkan situs dunia lain pada pekan ini.

Semula video tersebut mengambil Patung Yesus yang tengah disalib.

Dia lalu mengarahkn kamera ke arah sekitarnya, lalu kembali fokus ke Patung Yesus tadi.

Nah, saat mengarahkan kamera ke arah sekitar inilah mata Yesus terlihat terbuka, lalu tertutup kembali.

Patung tersebut seolah-olah hidup.

Belum diketahui siapa yang mengambil video tersebut?

Yang pasti video berdurasi 4 menit tersebut langsung viral dan sampai kini ditonton lebih dari 1,5 juta orang.

Penonton alias Netizen juga mempertanyakan kebenaran video tersebut, yaitu apakah ada kemungkinan video tersebut hasil editing?

Tak hanya itu, situs Mirror menuliskan ada 20 orang yang menyelidiki kebenaran dari video ini.

Mereka terdiri dari paranormal, tim editing video, tim peneliti efek video dan sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu menganalisis kebenaran video tersebut.

Hasilnya mengejutkan. Mereka mengatakan video tersebut nyata.

Meski demikian, gereja tersebut belum memberi pernyataan apapun terkait video tersebut.

VIDEO:

sumber : klik disini 
              klik disini
              klik disini
[Continue reading...]

Rabu, 20 April 2016

Syarat Pendirian Rumah Ibadah Akan Dihapus

- 0 komentar
JAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, dirinya bakal terus berkoordinasi dengan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin terkait Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menag tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah.

                                         Mendagri Cahyo Kumolo
Secara khusus, dia menilai salah satu syarat pendirian rumah ibadah harus disetujui 90 orang, tidak tepat.

“Soal SKB, kami terus kontak kepada Menag. Nanti kami kaji. Izin mendirikan tempat ibadah yang harusnya 90 orang harus dikurangi, kalau perlu enggak ada,” kata Tjahjo dalam pertemuan dengan Peserta Jambore Perempuan, di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Jakarta, Senin (9/11).

Dia menyatakan, negara harus memberikan jaminan kebebasan untuk setiap warga negara memeluk agamanya masing-masing. “Mau pengajian di mana, ibadah di mana, bangun gereja, bangun masjid di mana harus dijamin kebebasannya,” tegasnya.

“Ada orang bangun gereja, mayoritas memenuhi, kok dilarang kenapa? Karena namanya kiai ini. Lalu enggak boleh bangun masjid karena namanya Antonius ini. Ini masih terjadi di Indonesia,” tukasnya.

Menurutnya, saat ini sebetulnya masalah kerukunan umat beragama tidak perlu diperdebatkan. “Kalau bahas kerukunan lagi ya repot, mayoritas minoritas ya repot. Masing-masing punya hak,” imbuhnya.

Peserta Jambore yang bertemu dengan Mendagri sekitar 36 orang perempuan. Kaum perempuan yang hadir terdiri dari beragam latar belakang seperti buruh tani, pekerja rumah tangga serta aktivitas pejuang perdamaian dari Aceh.

“Kami telah banyak kajian perda (peraturan daerah) diskriminatif, sudah ditemukan Komnas Perempuan, kita kaji apakah perda diskriminatif konstitusional atau tidak atau perlu direvisi. Kami juga melakukan pendampingan kelompok minoritas beragama. Kami banyak menemukan, berkembangnya tafsir konservatif yang berujung pada kekerasan yang diilhami produk hukum nasional,” kata perwakilan perempuan dari Fahmina Institute, Alif.
Dia mencontohkan beberapa produk hukum itu seperti UU Nomor 1/1965 tentang Penodaan dan Penistaan. “Publik banyak menafsirkan sesat dari UU ini,” ujarnya.

Adapun produk hukum lainnya yakni SKB Mendagri, Menag dan Jaksa Agung tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan Warga Masyarakat. SKB tersebut mengilhami penyerangan dan diskriminasi terhadap Ahmadiyah di sejumlah daerah.

Selanjutnya yang disoroti yakni SKB dua menteri yang salah satunya mengatur pendirian rumah ibadah. “Kemudian SKB dua menteri. Ini telah menyebabkan umat Kristen tidak bisa beribadah.

Solusinya, kami minta kepada Mendagri segera melakukan sinkronisasi semua produk hukum dengan konstitusi negara dengan cara melakukan review dan pembatalan produk hukum yang terbukti memicu diskrimnasi,” ucapnya. 

sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger